您的当前位置:首页 > 热点 > Tak Bergerak Sejak April! Ini Kata BI soal Cadangan Devisa RI 正文

Tak Bergerak Sejak April! Ini Kata BI soal Cadangan Devisa RI

时间:2025-06-10 22:30:03 来源:网络整理 编辑:热点

核心提示

Warta Ekonomi, Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Me quickq快克官网

Warta Ekonomi,quickq快克官网 Jakarta -

Bank Indonesia (BI) mencatat posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Mei 2025 tetap berada di level tinggi, yakni sebesar US$ 152,5 miliar. Angka ini tercatat stagnan dibandingkan dengan posisi akhir April 2025 yang juga berada di angka yang sama.

Kepala Departemen Komunikasi BI, Ramdan Denny Prakoso, menjelaskan bahwa cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 6,4 bulan impor, atau 6,2 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah. Ia menegaskan bahwa angka ini masih jauh di atas standar kecukupan internasional sekitar tiga bulan impor.

Tak Bergerak Sejak April! Ini Kata BI soal Cadangan Devisa RI

Tak Bergerak Sejak April! Ini Kata BI soal Cadangan Devisa RI

“Bank Indonesia menilai cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan,” ujar Denny dalam keterangan resminya, Selasa (10/6/2025).

Tak Bergerak Sejak April! Ini Kata BI soal Cadangan Devisa RI

Baca Juga: BI Sebut Modal Asing Kabur Rp4,48 Triliun Minggu Ini

Tak Bergerak Sejak April! Ini Kata BI soal Cadangan Devisa RI

Menurut BI, stabilnya posisi cadangan devisa tersebut dipengaruhi oleh penerimaan pajak dan jasa, serta devisa hasil ekspor migas. Di sisi lain, terdapat kebutuhan pembiayaan utang luar negeri pemerintah dan kebijakan stabilisasi nilai tukar Rupiah yang dilakukan sebagai respons terhadap kondisi pasar keuangan global yang masih diliputi ketidakpastian.

Denny menyampaikan bahwa ke depan, Bank Indonesia memandang posisi cadangan devisa tetap memadai dalam mendukung ketahanan eksternal, didorong oleh prospek ekspor yang positif dan surplus neraca transaksi modal dan finansial.

“Bank Indonesia terus meningkatkan sinergi dengan Pemerintah dalam memperkuat ketahanan eksternal guna menjaga stabilitas perekonomian untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan,” tambah Denny.